Thursday, August 30, 2012

Alasan saya, kenapa Tobi=Obito

Akibat bahasanku tentang Tobi=Obito di sebuah forum, ada Celetukan seorang sahabat yang mengatakan kalo aku sudah kayak pengarang naruto aja. mungkin karena aku dianggap sok atau apalah.
Nah, sekarang aku bertanya. Jika aku mengagumi Rasulullah, dan mengetahui berbagai kisahnya, apa aku juga akan disebut sebagai pengarang kisah Rasulullah ? Tentu tidak kan. Aku sangat mengagumi komik Naruto, makanya aku selalu mengikuti perkembangannya.

Aku hanya ingin sharing. Dan artikel ini dibuat 1 hari setelah komik 559 keluar. Jadi tidak alasan untuk menganggapku mencari trafik dengan membahas topik ini. Once more, i just wana sharing, y'know !

Dari dulu, aku memang sudah menyangka, kalau Tobi itu adalah Obito. Kenapa ? Berikut beberapa alasannya.
1. Penampilan dan Sikapnya
yap. Penampilan Tobi sangat identik dengan Obito. Begitu pula sikapnya. Dari model rambut, matanya, dan juga perilakunya yang urakan dan tidak serius di awal-awal kemunculannya.
2. Seolah sangat kenal dengan Kakashi
menurutku, ato memang begitu, entahlah. Tapi, setiap kali bertemu kakashi seolah dia sangat kenal dengan masa lalu kakashi. Dan seolah tak ingin membunuh kakashi.
3. Namanya
coba perhatikan, Tobi dan Obito memiliki 4 huruf yg sama.
4. Tak ada kandidat lain
ada Obito, Madara, dan Shisui yang jadi kandidat. Tapi menurutku, selain obito, tidak ada yang bisa menjadi Tobi. Kecuali Madara. Dan obito jadi kandidat terkuat, setelah Madara dihidupkan dengan Edo Tensei.

Sebenarnya masih banyak lagi. Tapi susah menjelaskannya. Hahaha
oia, ini belum pasti lho. Karena di Chapter 599 belum ada konfirmasi kalo itu obito sungguhan, atau hanya tubuh obito. Kita lihat saja minggu depan. Kejutan apalagi yang disiapkan Kishimoto Sensei.

Sunday, August 5, 2012

Game PS1 VS Game HD

Entah kenapa menurut saya pribadi, game-game yang benar-benar berkualitas kebanyakan dari jaman dahulu, terutama game-game yang lahir di jaman Playstation 1 dulu. Mukin Anda bertanya, kok bisa jaman semodern ini masih bahas game PS1 ? ya bisa donk. Mari kita duduk dan melanjutkan membaca artikel ini.

Oke, mari pilah-pilah, apa yang membuat saya menjungjung tinggi game-game di jaman PS1.

1. Kualitas yang memang pantas disebut Kualitas
Bagi saya, game berkualitas adalah game yang bisa tampil sederhana namun sulit dilupakan, dan sulit ditinggalkan bagi kebanyakan yang memainkannya. Apakah anda pernah memainkan Harvest Moon ? Coba bandingkan grafisnya dengan game masa kini, tentu jauh. Tapi sensasi yang dihadirkan ? Saya berani menjamin, belum tentu game seimut Harvest Moon kalah saing dari game cadas Battlefield 3.

2. Bukan grafis, tapi sensasi
itu dia yang paling membedakan game jadul dengan game masa kini. Game jaman sekarang kebanyakan mengutamakan grafis doank, jadi space banyak terkuras oleh tampilan dan berakibat pada pengurangan panjang / lama game tersebut bisa tamat. Bisa dikatakan, game jaman sekarang lebit cepat tamat. Bandingkan dengan game PS1 dulu, misalnya saja Final Fantasy 7. Kalo boleh bilang, grafisnya bikin eneg banget, kotak-kotak gak keren. Tapi, dengan begitu, game ini bisa hadir dalam gameplay yang memorable dan sangat panjang. Ya jelas, space lebih diutamakan ke gameplay. Dan FF7 bisa jadi game terbaik yang pernah ada.

3. Murah tapi bukan murahan.
Nah nah nah, lagi-lagi harus dinilah dengan uang. Gini misalnya, Anda ingin memainkan Mass Effect 3 ? Kalau begitu anda minimal harus memiliki minimal komputer dengan harga 5 jutaan, dan masih harus beli gamenya (baca:ori) dengan harga ratusan ribu. Nah, bandingkan jika anda ingin memainkan game PS1. Paling anda butuh netbok 1 juta, dan kaset PS1 10 ribu. Dan sekali lagi saya katakan, yang murah belum tentu murahan.

Saya kurang suka dengan game jaman sekarang yang kebanyakan butuh space besar, tapi cepat tamat. Dan belum ada game yang membuat saya terkagum-kagum dan hampir menganga, selain 1 game jadul, Metal Gear Solid.

Nanti dah insyaalah saya Oldview game ini. He