Saturday, June 1, 2013

A Little Epic – File 002_Pandangan Pertama Versi 2.0

Oke guys, mudah-mudahan lo g bosen liat gue. y, secara, gue sendiri bosen ngeliatin cermin.

di artikel sebelumnya, A Little Epic--File 001_Pandangan Pertama, gue uda nyeritain betapa ajaibnya persahabatan gue sama Uhyaw. nah, gue akan ceritain lagi kisah-kisah ajaib gue sama si Uhyaw.

seperti gue bilang, gue dan Uhyaw itu 11:12 lah, bukan hanya di bidang keuangan, bahkan di beberapa bidang. di bidang asmara, di bidang intelektual, dan di bidang kesehatan. oke, biar gue jelasin satu-satu aja ya.

Di Bidang Asmara

gue tu sama Uhyaw dianugrahi wajah yang biasa ja. dibilang ganteng sih enggak, dibilang jelek sih sering. pokoknya kalo liat cewek muntah di depan gue dan Uhyaw. itu mah biasa ja.

gue sama Uhyaw juga 11:12 di bidang ini, maksudnya gini nih guys. jika ada cewek yang mandangin gue, 90% dari mereka hanya tahan 11 detik buat mandangin gue, setelah itu biasanya sih muntah ato bahkan kena kangker rahim stadium Gelora. hebat kan ? tapi keknya, biasa ja deh.

kalo Uhyaw itu menang 1 detik lebih lama dari gue. bukan guys, bukan karena wajahnya lebih Epic dari gue. tapi karena di detik kedua, Uhyaw ini memalingkan wajahnya. ya, setidaknya dia memberi kesempatan si cewek untuk menghirup udara bebas.

mungkin sudah ribuan jemaah yang jadi korban wajah “biasa ja” gue dan Uhyaw. ada suatu ketika seorang cewek duduk di depan kelas, dan sepertinya dia lagi nunggu bis. gue dan Uhyaw pun terketuk hatinya untuk nyamperin gadis ini. jika lo pikir gadis ini cantik, lo salah. sekali lagi gue tegasin, wajah gue dan Uhyaw tu biasa ja, kalo gue nyamperin cewek cantik dan Epic, maka endingnya cuma berakhir di kenalan ja karena si cewek bakal mutusin bunuh diri daripada jalan bareng ama gue ato Uhyaw. oke, its just For Your Information, y’know

“eh, kok sendirian neng, lagi nunggu bis ya ?” kata gue sambil nyengir. ya berharap cengiran gue itu menambah 3 detik sebelum dia muntah.

“sendirian ? g juga. kan uda bertiga sama kalian”. buset, ni cewek pinter banget ya, ternyata dia bisa berhitung dari 1 sampe 3. gue aja baru bisa pas tumbuh jerawat pasir di wajah gue. wihhhhhh bener-bener Epic ni cewek.

“ngomong-ngomong, neng jurusan apa ya ?” kata sahabat gue.
”oh, biasanya saya sih ikut bis jurusan Arjasa-Besuki”. buset, seketika gue keringet dingin. bukan, bukan karena gue ngedenger kata-kata itu. tapi karena barusan gue inget, gue lupa nyiram jamban habis be-ol.

“jadi neng disini beneran nunggu bis ? di depan kelas ?” kata sahabat gue.
”ea, kok abang tau ?”

“ea, karena gue ingin ngelindes hatimu” seketika itu pula gue dan Uhyaw memutuskan untuk saling cekkek.

Di Bidang Intelektual

nah, ini ni bidang yang paling biasa ja dari semua hal yang gue dan Uhyaw miliki. mengapa tidak, dosen gue sampe minta ampun sama gue dan Uhyaw. bukan, bukan karena gue mengaku The Prophet. tapi karena dosen gue uda g punya cara buat masukun tu buku-buku kuliah ke otak gue dan Uhyaw. dan terakhir kali dosen gue mencobanya, telinga gue Doer sepanjang 300 cm ke arah barat, 400 cm bujur selatan, dan 200 cm lintang utara.

seperti yang gue bilang, gue sama Uhyaw itu 11;12 di bidang Intelektual. maksudnya gini nih guys. jika dosen gue nyerocos dari A sampe Z, dari Sabang sampe Merauke, dari Mata turun ke Hati. yang gue bisa inget ya paling hebat, ingat, ya—paling hebat cuma 11 kata. iya, cius, cuma sebelas kata. mungkin memori jangka pendek gue cuma bisa menampung 11 kata itu yang setara dengan 100 Byte. ya. kata dosen gue itu, gue difonis g bakalan kena VIRUS seumur hidup. bukan, bukan karena gue rajin menabung, baik hati, tidak sombong dan pandai kentut. tapi karena di otak gue, g ada data yang mau diinfeksi sama tu VIRUS. nah itu dia, kelemahan yang menciptakan keunggulan.

sementara itu si Uhyaw, y’know lah. cuma 12 kata. setidaknya dia masih unggul sekitar 10 Byte lah dibangdingkan gue. ya, mungkin waktu hamil, ibunya sering makan Flasdisk, jadi memorinya lebih banyak dari gue.

oh iya, FYI aja ya. 11 dan 12 kata uda termasuk “assalamu alakum warahmatullahi wabarakatu—selamat pagi ana-anak”. lo pikir sendiri ja dah, berapa lama gue dan Uhyaw konek di pelajaran.

untuk bidang kesehatan, gue bakal ceritain di artikel minggu depan ja. soalnya gue g mau lo pada muntah karena terlalu banyak baca artikel gue yang biasa ja ini. so, keep your mind, and wait the next A Little Epic.

 

SALAM BIASA JA